Jelang Natal dan Tahun Baru, Cuaca Masih Terlihat Buruk
Menjelang
Natal dan Tahun Baru, pihak BMKG Stasiun Meteorologi Belawan, melalui
prakirawan Rizky Ramadhan, mengingatkan kalangan dunia pelayaran dan nelayan
akan adanya potensi cuaca buruk serta ombak tinggi. Peringatan ini berlaku
mulai hari ini hingga Rabu mendatang sekira pukul 07.00 WIB.
Gelombang
laut dengan tinggi 2.0 meter sampai 3.0 meter berpeluang dapat terjadi di
Perairan Aceh, Perairan Kepulauan Riau. Kecuali di Perairan Aceh bagian Utara,
Perairan Kepulauan Riau bagian Timur, gelombang dapat mencapai 3.0 meter sampai
4.0 meter.
Angin di atas
wilayah Perairan Indonesia, di Utara Khatulistiwa umumnya, bertiup dari Utara
sampai Timur dan di Selatan Khatulistiwa umumnya bertiup dari arah Selatan
sampai Barat dengan kecepatan angin berkisar antara 3 sampai 25 knot.
Kondisi
tersebut memberi peluang pertumbuhan awan dan hujan disertai Badai Guntur dapat
terjadi di Perairan Aceh, Perairan Sumatera Utara, Selat Malaka, Perairan Kep.
Riau, Perairan Sumatera Barat.
Terkait hal
ini, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho menegaskan pemerintah provinsi
itu sudah berjaga-jaga dan mewaspadai ancaman bencana akhir tahun karena curah
hujan cukup tinggi.
"Semua
jajaran sudah diminta untuk mewaspadai ancaman bencana akhir tahun karena musim
hujan. Tetapi mudah-mudahan tidak ada bencana agar masyarakat tenang,"
katanya di Medan, Minggu kemarin.
Bukan hanya
dinstruksikan untuk mewaspadai bencana seperti longsor, gempa dan banjir dengan menyiapkan peralatan dan
sumber daya manusia (petugas), tetapi juga harus mempersiapkan bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat yang
terkena bancana.
Dan syukur,
kata dia, Bulog sudah menjamin ketersedian beras untuk cadangan bencana itu.
Gatot menyebutkan, kecuali banjir di kawasan Belawan, dewasa ini belum ada
laporan serius tentang bencana dari daerah lain.
"Saya
sudah minta walikota/bupati dan BPBD (Badan Penanggulang Bencana Daerah ) Sumut
untuk terus berjaga, berkoordinasi dan cepat menangani kalau terjadi
bencana," katanya.
Diakui, di
Sumut ada beberapa daerah yang rawan bencana seperti Simalungun dengan longsor,
Karo (longsor dan gempa). Medan (banjir), Deliserdang (puting beliung) serta
Langkat (banjir dan longsor).
Tapanuli Tengah dan Sibolga serta Nias juga rentan
bencana. "Pemprov Sumut masih fokus
pada penanganan pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Karo," kata Gubernur. Kepala
Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Sutopo Purwo Nugroho mengakui, tren banyaknya bencana alam.
Pada MInggu,
pukul 18:34:11, misalnya terjadi gempa 6.1 SR di 132 km Barat Laut Halmahera
Barat (Maluku Utara). Gempa yang berlangsung 3-4 detik tidak berpotensi tsunami
dan tidak menimbulkan kerusakan ataupun
korban jiwa.
Sutopo
mengakui perlunya kewaspdaan karena sebagian besar wilayah Indonesia juga masih
akan mengalami curah hujan tinggi. Puncak hujan terjadi pada Januari dan
berlangsung Maret 2015 sehinggan akan ada
banyak banjir, longsor dan puting beliung. (MEDANFOTO/Was/14)
0 komentar: