Translate

Suara Rakyat Tolak Pilkada Tidak Langsung


Puluhan massa yang tergabung dalam Suara Rakyat Menolak Pilkada Tidak Langsung (SURAM) melakukan unjuk rasa di Bundaran SIB di Jalan, Gatot Subroto Medan, Senin(13/10/14). Massa mengatakan,hanya politisi dari partai besar dan status quo saja yang mempunyai peluang untuk menjadi pimpinan, padahal kita tahu bahwa lembaga legislatif sarat dengan kepentingan politik.

Perkembangan Demokrasi pasca Reformasi 1998 terjadi perkembangan demokrasi yang menggembirakan utamanya dalam eksptesi daulat rakyat, dan rakyat dapat memilih pemimpin dalam hal ini kepala eksekutif satuan pemerintahan dari kepala desa, bupati/walikota, gubernur, Hingga Presiden secara langsung.

Dengan mengedepankan kata perwakilan, sesungguhnya mereka telah menafikan kerakyatan atau daulat rakyat yang mestinya diutamakan."Sosok-sosok rakyat berkualitas dan berintegritas yang mau bekerja untuk rakyat tidak berpeluang untuk menjadi pimpinan dan rakyat tidak lagi bisa menagih janji pemimpinnya." Jelasnya.

Harapan selaku kordinator aksi mengatakan, Rakyat harus menentukan sendiri pemimpinnya karena itulah hakikat dari demokrasi Substanisal dan kita berjuang sampai hak kita untuk memlilih pemimpin secara langsung dikembalikan. " Rakyat Bersatu Tak Bisa Dikalahkan," Dengan Keras.Perampasan hak pilih rakyat oleh koalisi Merah Putih, bukan menjadi pertanda mundurnya praktik negara demokrasi di Republik Indonesia, pintu MK masih bisa kita manfaatkan untuk mendapatkan kembali hak pilih rakyat yang sementara ini telah terhapus.  MEDAN FOTO/Ahmad/14


0 komentar:

Back to Top