Inilah alasan Golkar, Gerindra, PAN dan PKS interpelasi Jokowi
Jakarta - Fraksi Koalisi Merah Putih sepakat
galang tanda tangan untuk gunakan hak interpelasi terhadap Presiden Jokowi
karena menaikkan harga BBM. Sejumlah alasan dikemukakan yang menjadi dasar hak
bertanya parlemen ini untuk memanggil Jokowi.
Politikus
Gerindra Desmond J Mahesa menyatakan kenaikan BBM subsidi sangat berdampak pada
rakyat kecil. Hak interpelasi digunakan setelah mendapat masukan masyarakat
tentang kenaikan BBM.
"Kami
sepakat hak anggota digunakan. Anggota menyampaikan ke kita dan kita juga
bagian dari masyarakat. Kenapa ini terjadi, apakah sudah diperhitungkan
dampak-dampaknya. (Interpelasi) ini atas dasar masukan dari masyarakat,
organda-organda," kata Desmond di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/11).
Dia
menjelaskan, hak interpelasi digunakan hanya untuk meminta klarifikasi kepada
Jokowi. Apa maksud menaikkan BBM di saat harga minyak dunia turun.
"Ini
cuma digunakan hak bertanya apa latar belakang kenaikan BBM ini. Tergantung
respon pemerintah terkait BBM ini," tegas dia.
Sementara
itu, inisiator interpelasi, Politikus Golkar M Misbakhun mengatakan, banyak
dampak negatif akibat kenaikan BBM. Salah satunya akan terjadi inflasi.
"Sebentar
lagi angka UMP akan ditetapkan. Apakah akan berdampak inflasi dan UMP yang
dinaikkan," tutur Misbakhun.
Menurut dia,
interpelasi dilakukan sebagai respons dari dampak kenaikan BBM "Upaya kami
merespon atas dampak kenaikan BBM tersebut. Saya menginisiasi hak interpelasi
supaya bisa dijalankan," cetus mantan Politikus PKS ini.
Ketua Fraksi
PKS DPR Jazuli Juwaini berpandangan, interpelasi dilakukan agar rakyat
mendengar secara langsung apa alasan Jokowi naikan BBM. Menurut dia, rakyat
juga harus tahu kenapa BBM naik.
"Biar
pemerintah menjelaskan dan didengar langsung oleh rakyat yang telah
mengantarkan kami ke DPR ini. Tidak mungkin rakyat menderita kita duduk-duduk
manis saja di sini," tambah Jazuli.
Wasekjen PAN
Yandri Susanto merasa bertanggung jawab kepada rakyat atas kenaikan BBM yang
dilakukan oleh Jokowi. Dia berjanji akan menyelesaikan prosedural interpelasi
ini sebelum reses pada 5 Desember nanti.
"Kami
punya target akan kami kebut sehingga sebelum reses sudah menjadi hak lembaga.
Sehingga usai reses kita akan tanya langsung ke masyarakat untuk tanya
masyarakat imbas dari kenaikan harga BBM," kata dia.
Dia
menambahkan, pihaknya sangat membuka bagi siapa saja yang ingin ikut tanda
tangan interpelasi Jokowi. Sejauh ini usai menyatakan pernyataan sikap, sudah
ada 18 tanda tangan.
"Siapapun
yang mau tanda tangan kita akan buka sebanyak-sebanyaknya yang didorong ke
paripurna yang akan menjadi hak DPR secara resmi," pungkasnya.
(MEDANFOTO/Mda/14)
0 komentar: