Jokowi Harus Jelaskan BBM Naik, Harga Minyak Dunia Turun
Direktur
Energi Watch Ferdinan Hutahaen menilai, pemerintah tidak pernah transparan dan
membuka hitung-hitungan harga minyak yang sebenarnya kepada masyarakat.
Ferdinan pun
mendesak pemerintah untuk membeberkan kepada publik terkait harga keekonomisan
yang sesungguhnya dari premium dan solar sebelum menetapkan kenaikan harga BBM
bersubsidi tersebut.
"Kami
meminta pemerintah jujur dulu ke publik, negara ini jangan berbohong terus.
Kalau mau jujur sampaikan berapa sih sebenarnya harga premium per liter,"
kata Ferdinan dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu.
Menurut
Ferdinan, selama ini belum ada yang berani mengungkap kepada publik harga
keekonomisan yang sebenarnya dari BBM bersubsidi. Akibatnya, publik tidak
memahami kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga BBM subsidi.
"Tolong
jujur dulu biaya produksi ini berapa sih? Baru kita ketahui harga sebenarnya
(BBM subsidi) berapa. Ini yang harus dilakukan supaya rakyat memahami (kenaikan
harga BBM)," tegasnya.
Ferdinan
mengatakan untuk menaikkan harga BBM ini, rakyat harus diberi informasi sejelas
mungkin agar bisa memahami posisi pemerintah yang sebenarnya. Hal itu agar
wacana kenaikan BBM ini tidak selalu menjadi polemik.
Selain itu,
Ferdinan mengaku kaget dengan rencana kenaikan harga BBM ini. Sebab, dalam
sejarah kenaikan BBM selalu didasari atas kenaikan harga minyak dunia. Namun,
pada kenyataannya saat ini harga minyak dunia sedang turun. Saat ini harga
minyak dunia turun menjadi USD 79 per barel dari harga sebelum USD 100.
"Kalau
harga ini naik berarti bayangan saya meleset. Karena berdasarkan statistik
sejak harga ini (BBM) naik, selama ini belum pernah naik harga BBM disaat
minyak Bumi turun," tuturnya. (MEDANFOTO/Int/14)
0 komentar: