Translate

Pelajar Merugi Puluhan Juta Rupiah Setelah Ditipu Dengan Modus Pemotretan


Sebanyak 25 pelajar SMK Farmasi Parmaca di Jalan Ayahanda, mendatangi Mapolresta Medan, Senin sore. Pasalnya, pelajar merugi puluhan juta rupiah setelah ditipu pria bernama Iwan, dengan modus sesi pemotretan kalender 2015 di Hotel JW Mariot.

Ayah korban penipuan menceritakan aksi penipuan ini bermula saat pelaku mendatangi SMK Farmasi Parmaca untuk menawarkan siswa siswi SMK itu sesi pemotretan kalender 2015.

“Pelaku datang ke sekolah, di situlah anak-anak diajak ke acara, sekalian foto gitu,” kata ayah dari siswa yang turut menjadi korban, Regi Sylvia Leni (14),

Setelah melakukan kesepakatan dengan pelaku, kemudian korban yang terdiri dari 20 siswi dan 5 siswa, pada Minggu (16 November) semalam bertemu dengan pelaku.

“Dari hari Minggu pagi itu anak saya berangkat, jam 8 pagi ngumpul di sekolah. Setelah ngumpul lalu, 25 pelajar ke salon naik empat unit mobil rental, untuk persiapan sesi pemotretan. Di situlah uang, perhiasan, handphone diambil pelaku dengan alasan untuk dikumpulin karena mau foto,” sambung ayah korban.

Korban baru menyadari ditipu setelah pelaku menghilang di Hotel JW Marriot.

“Siap dari salon, anak anak diarahkan ke Mariot tapi sampai sana pelaku hilang, bersama handphone, uang yang dikumpulin pelaku, anak saya merugi Rp 1 juta, ” jelas pria itu lagi.

Pantauan wartawan, ke 25 korban ditemani orangtua dan Kepala Sekolah saat ini tengah membuat laporan di SPK Polresta Medan. Sebanyak 25 pelajar SMK Farmasi Parmaca di Jalan Ayahanda, mendatangi Mapolresta Medan, Senin sore. Pasalnya, pelajar merugi puluhan juta rupiah setelah ditipu pria bernama Iwan, dengan modus sesi pemotretan kalender 2015 di Hotel JW Mariot.

Ayah korban penipuan menceritakan aksi penipuan ini bermula saat pelaku mendatangi SMK Farmasi Parmaca untuk menawarkan siswa siswi SMK itu sesi pemotretan kalender 2015.

“Pelaku datang ke sekolah, di situlah anak-anak diajak ke acara, sekalian foto gitu,” kata ayah dari siswa yang turut menjadi korban, Regi Sylvia Leni (14), kepada fokusmedan.com.

Setelah melakukan kesepakatan dengan pelaku, kemudian korban yang terdiri dari 20 siswi dan 5 siswa, pada Minggu (16 November) semalam bertemu dengan pelaku.

“Dari hari Minggu pagi itu anak saya berangkat, jam 8 pagi ngumpul di sekolah. Setelah ngumpul lalu, 25 pelajar ke salon naik empat unit mobil rental, untuk persiapan sesi pemotretan. Di situlah uang, perhiasan, handphone diambil pelaku dengan alasan untuk dikumpulin karena mau foto,” sambung ayah korban.

Korban baru menyadari ditipu setelah pelaku menghilang di Hotel JW Marriot.

“Siap dari salon, anak anak diarahkan ke Mariot tapi sampai sana pelaku hilang, bersama handphone, uang yang dikumpulin pelaku, anak saya merugi Rp 1 juta, ” jelas pria itu lagi.


Pantauan wartawan, ke 25 korban ditemani orangtua dan Kepala Sekolah saat ini tengah membuat laporan di SPK Polresta Medan. (MEDANFOTO/14)

0 komentar:

Back to Top