Aksi Demo Di Depan Kantor DPRD Sumut
Puluhan Massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Berantas
Korupsi Sumatera Utara (GERBRAKSU) melakukan aksi unjuk rasa didepan Kantor
DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis(9/10/2014). Massa mendesak pimpinan
DPRD Sumut agar menanda tangani fakta Intergritas untuk berkerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya, transparan dan akuntable sehingga tidak dicap
sebagai lembaga yang korup.
Aksi ini mendesak aparat hukum untuk segera menuntaskan
berbagai penangan kasus-kasus dugaan korupsi di sumut dengan tidak
diskriminatid serta tebang pilih, lalu kemudian merilis kepda publik secara
transparan kemajuan sejumlah kasus korupsi yang ditangani diantaranya kasus
korupsi yang melibatkan kepala daerah, Alkes dan lain-lain.
Saharudin selaku kordinator aksi mengtakan, menegaskan forum
rekonsilasi antara Gubsu dan Wagubsu jika isu Pecah Kongsi antara keduanya yang
merebak ditengah-tengah masyarakat Sumut benar adanya, hal tersebut dimaksudkan
agar Sumut tetap kondusif, fungsi pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan
dan agenda-agenda pembangunan tidak mandek.
Seperti diberitakan, ditengah aksi berlangsung, ada massa
yang meneriakan meminta Wagubsi H.T.Erry Nurdin.MBA dan Sekdaprovsu H.M.Nurdin
Lubis segera berkordianasi dengan DPRD Sumut untuk melanjutkan hak interpelasi
terkait perbuatan Gatot Pujo Nugroho yang sudah mersesakan masyarakat Sumut.
Sementara Wagubsu tersebut diberitakan juga terindikasi terlibat dalam kasus
dugaan korupsi Dana Alokasi Khusu (DAK) dana Non Reboisai (DR) dari kantor
perbendaharaan negara berpotensi merugikan negara Rp.8 miliar yang telah
dilaporkan ke KPK, ketika masi menjabat sebagai Bupati Sergai yang perlu
diklarifikasi.
"Aksi ini akan berlanjut di KPK RI, Kejaksaan Agung RI
dan Komisi III DPR RI mulai 14 Oktober 2014 sampai dengan 21 Oktober 2014 Guna
mendesak Penegak Hukum untuk berkonsentrasi dalam menangani berbagai pengaduan
masyarakat terhadap dugaan tidak pidana korupsi di Sumut khususnya di
Indonesia." Jelasnya.
Dalam hal ini pemerintah seharunya lebih memperhatikan
lingkungan sekitar dalam melakukan sesuatu dan jangan hanya bisanya semena-mena
mengambil dana yang tidak seharunya diambil dengan cara korupsi. Dengan ini
massa mengambil tindakan dalam melakukan tidakan yang dilakukan. MEDAN
FOTO/Ahmad/14
0 komentar: