Listrik Padam Makin Parah di Sumut, Tapi Tetap Lakukan Ekspor ke Negara Lain
Jakarta - Jaringan Advokasi Tambang (Jatam)
menilai Indonesia yang kaya akan sumber daya energi mineralnya ini tidak bisa
dimanfaatkan dengan baik untuk mencapai negara yang berdaulat di sektor energi.
Koordinator
Jatam, Hendrik Siregar menuturkan, Indonesia merupakan negara yang memberikan
subsidi energi ke negara lain.
"Yang
parah itu Sumut berapa lama mengalami pemadaman, tetapi kita ini tetap
melakukan ekspor ke negara lain," kata Hendrik saat acara Seminar
Kedaulatan Energi dalam Perspektif KEN dan RKP Pemerintah Jokowi-JK Guna
Meningkatkan Energi Terbarukan, Jakarta, hari ini.
Hendrik
mengatakan, dengan kondisi seperti itu, pasokan listrik di luar Ibu Kota
Jakarta pun dipastikan terus mengalami berbagai permasalahan, seperti seringnya
pemadaman listrik.
"Yang
paling aman pasokan listriknya terjaga itu hanya di Jakarta, kalau kita melihat
antrian BBM, hanya pulau Jawa yang baik, kalau di daerah luar itu luar biasa
yang habis untuk kepentingan industrinya," tutupnya.
Dikabarkan
sebelumnya, Dewan Energi Nasional (DEN) yang dipimpin oleh Menteri ESDM selaku Ketua Harian DEN, Sudirman Said beberapa waktu lalu
menggelar sidang ke-13 yang berlangsung
di Kementerian ESDM, Jakarta.
Sidang
anggota DEN dengan agenda membahas isu-isu strategis dibidang energi dan
pembahasan penetapan langkah-langkah penanggulangan kondisi krisis tenaga
listrik.
Sudirman Said
menyorot kondisi kelistrikan nasional.
Dikatakan, bahwa PT PLN sudah memiliki rencana pembangunan pembangkit untuk menyediakan
listrik dan mencegah terjadinya defisit listrik.
Tentunya
sudah dapat dilihat peta kebutuhan pembangkit mana yang membutuhkan gas, dan
pembangkit mana yang membutuhkan batubara, terkait gas Pertamina diharapkan
dapat memasok gas ke pembangkit PLN tersebut.
Dirut PLN,
Nur Pamudji mengatakan kekurangan listrik dapat diatasi dengan menyewa
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
"Di
Sulut dan Kalbar tidak ada gas di sana. Kalau enggak ada gas ditutup dengan
sewa diesel. Kapasitas terbesar ada di Sulut 100 megawatt (MW)," pungkas
Nur Pamudji.
Menurut dia,
sewa pembangkit itu bisa mempercepat mengatasi krisis listrik, namun
penggunaannya harus sesuai kuota BBM PLN.
Dia
mencontohkan, Sumatera Utara pembangkitnya sudah dapat pasokan gas sebanyak 140
juta kaki kubik, yang dapat menghemat pemakaian BBM 2 juta KL per tahun.
(MEDANFOTO/Was/14)
0 komentar: