Translate

Pesawat Air Asia Sampai Saat Ini Belum ditemukan

JAKARTA - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi membantah kabar bahwa telah ditemukan puing pesawat di perairan Belitung.

"Sampai sekarang pesawat itu belum diketemukan, jatuhnya atau bagaimana emergensinya, itu belum ditemukan," kata ketua KNKT Tatang Kurniadi, malam ini.

Sebelumnya, media Cina CCTV menulis di Twitter resmi mereka tentang penemuan puing pesawat Air Asia QZ 8501. "ada puing-puing pesawat yang ditemukan di Belitung" tulis CCTV.
Kabar itu pun memicu kebingungan di kalangan keluarga penumpang. Salah satunya Intan, kakak kandung penumpang atas nama Martinus Djomie.

"Banyak kabar yang beredar, termasuk soal mayat yang mengapung di laut Belitung tapi sampai sekarang belum ada kejelasan dari pihak aparat," kata Intan.

Seperti diketahui, pesawat yang diterbangkan Kapten Irianto tersebut sebelumnya take off pukul 05.20 WIB. Namun beberapa saat kemudian, sekitar pukul 07.00 pesawat jenis Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-AXC hilang kontak.





Jumlah penumpang sebanyak 155 orang dengan rincian yakni 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak dan 1 bayi. Jumlah bagasi yang tercatat sebanyak 106 koli dengan berat total 1.305 kg.

Untuk jumlah awak pesawat yakni tujuh orang. Dipimpin oleh Pilot Capt Irianto, First Officer Emmanuel Plesel, Senior Fight Attendant Wanti Setiawati, Flight Attendant Khairunisa Haidar Fauzi, Flight Attendant Oscar Desano, Flight Attendant Wismoyo Ari Prambudi, dan Teknisi Saiful Rakhmad.

Fokus Pencarian
Badan SAR Nasional memfokuskan pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 di perairan sekitar pulau Bangka Belitung. Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo mengatakan pencarian pesawat itu berdasarkan tangkapan radar yang diterima air traffic controller (ATC) Bandara Soekarno-Hatta.

"Sementara kurang lebih perkiraan 270 nautical mille dari Pulau Bangka, itu analisis dari tangkapan radar ATC. Sehingga titik itulah yang menjadi tahap pencarian awal," kata Soelistyo, di Kantor Basarnas, malam ini.

Sementara itu hingga sore ini luas pencarian pesawat masih di sebelah timur Belitung dan barat Sampit, Kalimantan. Pencarian pesawat pun telah dihentikan sementara dan dilanjutkan pada esok hari karena cuaca yang tidak bersahabat.

Pencarian di perairan ini, kata dia, lebih sulit daripada pencarian di daratan. Sebab, arus dan gelombang di perairan sana terpantau cukup deras.

"Makanya kami harus koordinasi dengan bidang arus laut juga. Kalau selama satu jam dengan bobot pesawat itu bisa terbawa arus sampai berapa kilometer dalam satu jamnya. Kalau dihitung besok pagi baru pencarian, maka dihitung saja 18 jam dikali satu kilometer per jamnya dan baru kami melakukan pencarian ke koordinat itu," kata Soelistyo. (MEDANFOTO/Was/14)

0 komentar:

Back to Top