Facebook Ternyata Mulai ditinggalkan
JAKARTA - Layanan media sosial mulai banyak
bermunculan. Media sosial berbasis Chat diperkirakan akan terus mengalami
pertumbuhan secara signifikan.
Diperkirakan
pengguna sosial media di Indonesia akan berpaling dari jejaring sosial,
Facebook ke aplikasi layanan pesan atau chatting. Hasil penelitian
GlobalWebIndex (GWI) menunjukkan bahwa layanan berbasis chat ini dinilai lebih
cepat untuk berkomunikasi dibandingkan dengan jejaring sosial, seperti facebook.
“Aplikasi
pesan mobile telah menjadi saksi tingkat pertumbuhan yang luar biasa selama
periode ini terutama di kalangan generasi muda. Karena orang yang menggunakan
social networking lebih pasif, jadi jumlah teman di social networking pun
menurun. Orang melihat aplikasi mobile messaging sebagai cara yang lebih cepat
untuk berkomunikasi. Kami mengharapkan jumlah pengguna aplikasi mobile
messaging ini akan terus tumbuh di kuartal mendatang,” ujar Head of Trends,
Jason Mander.
Senada dengan
Mander, Ketua Dewan Pakar Indonesia ICT Teguh Prasetya mengungkapkan bahwa di
tahun mendatang pengguna layanan pesan instan ini akan terus meningkat. “Di
tahun mendatang sosial berbasis media akan semakin tinggi. Facebook juga
mempunyai layanan tersebut, namun pertumbuhannya tidak signifikan,” ujar Teguh
Prasetya kepada Okezone melalui percakapan telefon, hari ini.
Layanan
Berbasis chat yang dikenal di Indonesia seperti WhatsApp, Wechat, Path dan Line
banyak digandrungi oleh kalangan muda di Indonesia saat ini.
Penggunaan
sosial media di Indonesia terbentuk karena budaya yang ada di Indonesia. Sifat
masyarakat yang ramah selalu ingin membuat mereka terhubung dan mendapatkan
teman baru.
“Membludaknya
media sosial di Indonesia karena budaya yang suka bicara melalui sms. Saat ini
ada media sosial, sehingga mereka dapat terus terhubung dengan mudah. Secara
geografispun Indonesia terbagi-bagi atas beberapa wilayah dan media sosial
sangat efisien untuk saling berhubungan,” jelasnya.
Maraknya
media sosial di Indonesia membuat masyarakat Indonesia berbondong-bondong
menggunakan berbagai macam media sosial. Bahkan tidak heran jika mereka
memiliki lebih dari satu media sosial dalam smartphone mereka.
“Orang
Indonesia suka mencoba dan mengeksplor sesuatu yang baru. Mereka memiliki
keingintahuan yang tinggi dan tak heran mereka memiliki banyak media sosial
dalam smartphone mereka, padahal hanya beberapa yang mereka gunakan,” jelasnya.
Twitter dan Path
Aplikasi
jejaring sosial memiliki siklus lima tahunan yang akan membuatnya terlihat
apakah akan terus bertahan, atau ditinggalkan penggunanya. Menurut pengamat
telematika, Heru Sutadi, Facebook saat ini telah melewati siklus tersebut.
“Umur suatu
aplikasi sosmed dapat dilihat dari fase lima tahunan. Setelah lima tahun,
biasanya masyarakat mulai mengevaluasi layanan yang diberikan oleh aplikasi
tersebut,” ucap Heru saat dihubungi, hari ini.
Di umurnya
yang sekarang (Facebook), tampaknya masyarakat Indonesia sudah mulai bosan
menggunakannya. Ditambah lagi banyak aplikasi lain yang bermunculan dan
menawarkan fitur lebih menarik.
“Sekarang ini
Facebook sudah umum digunakan oleh masyarakat, tidak hanya di kota bahkan
sampai ke desa. Dewasa hingga anak-anak, dari orang kaya sampai masyarakat
biasa,” lanjut Heru lagi.
Heru melihat,
Facebook sudah melewati fase puncak dan sekarang siap menuju fase penurunan.
Menurutnya layanan yang saat ini sedang berada di belakang Facebook untuk
menuju ke puncak adalah Twitter dan Path.
Meski
demikian, tambah Heru lagi, Facebook tetap berusaha untuk mempertahankan
kedudukannya dengan meluncurkan fitur-fitur lain yang mampu menarik minat
pengguna. Namun sayangnya, layanan itu pun kurang diminati seperti Facebook
Messenger misalnya.
Berita
sebelumnya mengabarkan, Global Web Index (GWI) mencatat bahwa basis pengguna
aktif dari Tumblr mengalami peningkatan sebesar 120 persen dalam enam bulan
terakhir, dan berhasil menyingkirkan Facebook yang hanya tumbuh sebanyak 2
persen.
Di tingkat
global, menurut penelitian yang dilakukan di Inggris dan AS, tercatat sebesar
50 persen pengguna mengungkapkan bosan menggunakan situs jejaring sosial ini.
0 komentar: