Hati-Hati Dengan Kebiasaan Memangku Laptop
Sebanyak 25
persen pasangan suami istri tidak dapat menghasilkan keturunan walaupun
berhubungan seksual secara rutin tanpa alat kontrasepsi atau mengalami
infertilitas, 50 persen pemicunya disebabkan oleh kaum pria.
Celakanya,
pemicu di kalangan kaum Adam salah satunya justru muncul akibat kebiasaan atau
gaya hidup yang kurang tepat. Ini memicu menurunkan kualitas sperma.
"Kebiasaan
memangku laptop, netbook saat bekerja memberikan kontribusi buruknya kualitas
sperma yang memicu infertile," kata Dr Ponco Birowo PhD SpU, staff medis
dari RSU Bunda Jakarta.
Ponco yang
juga Pengajar Divisi Urologi – Departemen Bedah Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia/RSCM mengatakan kebiasaan merokok, memakai celana ketat, kurang
olahraga, pekerjaan yang berhubungan dengan panas misalnya koki, bekerja di
bagian mesin juga turut mempengaruhi kualitas sperma.
Ia menyebut
infertilitas pria sebagian besar tidak diketahui (idiopatik), sebanyak 30
persen dan yang telah diketahui adalah varikokel 14,8 persen, hormon yang
rendah 10,1 persen.
"Bisa
juga kelainan bawaan berupa testis tidak turun 8,4 persen, keganasan atau tumor
7,8 persen, penyakit lain 2,2 persen, sumbatan saluran sperma sebesar 2,2
persen," katanya.
Untuk
penanganannya penyebab infertilitas pria yang dapat diterapi di antaranya
adalah hormon rendah, varikokel, sumbatan saluran sperma (vas deferens).
"Bisa
dilakukan dengan bedah mikro pada kasus infertilitas pria dapat membantu dalam
mengatasi kelainan berupa varikokel (pelebaran pembuluh darah balik di daerah
kantung buah zakar) dan sumbatan saluran sperma," katanya.
Terkait
sistem operasi bedah mikro pada kasus varikokel, Ponco menyebut bisa memberikan
keuntungan luka operasi yang kecil, angka keberhasilan sebesar kurang lebih 70
persen dengan efek samping yang minimal. Pasien tidak perlu rawat inap, bisa
pulang 2 jam setelah tindakan.
"Pada
kasus sumbatan saluran sperma, operasi mikro bisa berperan dalam hal
penyambungan kembali saluran yang tersumbat, pengambilan spermatozoa secara
bedah mikro," katanya.
Untuk
penyambungan kembali saluran sperma yang tersumbat akibat tindakan vasektomi,
angka keberhasilannya bisa mencapai 90 persen, namun bila sumbatannya tidak
diketahui sebabnya, maka angka keberhasilannya hanya 20 sampai 30 persen.
Secara umum,
pengambilan spermatozoa secara bedah mikro memberikan angka keberhasilan
sebanyak 66 persen, namun 34 persen dari pasien tidak dapat dilakukan
pengambilan spermatozoa secara bedah mikro, karena terjadi kerusakan pada
testis, sebagai pabrik spermatozoa. (MEDANFOTO/Yahoo/14)
0 komentar: